|
Syeikh Muhyiddin bin Arobi Al-Hatam mengaku telah melihat kedudukan al-maktum dengan bashirahnya (mata hati), namanya, negaranya, tempatnya dan keadaannya. Tidak lebih dari itu. Karena selanjutnya, Beliau menyerahkan kembali urusan Al-khatimatu Al-Kubra Al-Muhammadi kepada Alloh SWT tidak memperdalam pembahasannya. Kedudukan al-maktum itu diberikan oleh Rasululloh SAW kepada Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani. Dalam hal ini, Syeikh Ahmad bin Muhammad At-Tijani memperoleh tiga penobatan oleh Rasululloh SAW, yaitu: 1. Kedudukan Al-Quthbaniyah Al-Udzma (kutub terbesar). Yaitu pada awal-awal Muharrom 1214 H. 2. Kedudukan Khatimah Al-Muhammadiyah (penutup kewalian yang secara sempurna mengambil asror Nabi Muhammad SAW) pada hari yang sama. 3. Kedudukan Al-Katimah Al-Khash (wali khos yang tersembunyi). Yaitu pada tanggal 18 Shafar 1214. Sebagian di antara keistimewaan kedudukan al-maktum adalah bahwa Al-Haq bertajalli 100.000 kali dalam kejap pertamanya. Di mana dalam satu tajalli diberikan 100.000 macam anugerah seperti yang diberikan kepada penduduk sorga. Kemudian dalam kejap selanjutnya diberikan kesabaran menghadapai beberapa tajalli-Nya. Demikian terus menerus tanpa ada batasnya.
aqidah-syariat-syeikh-tijani
|